Jakarta – Indonesia baru mengawali pengaplikasian 5G, Samsung telah pamer teknologi 6G. Melewati acara Samsung 6G Forum (S6GF), raksasa elektronik asal Korea Selatan menonjolkan ilustrasi teknologi masa depan.
“Kami membayangkan bahwa 6G akan memberikan pengalaman tertinggi bagi manusia dan segalanya via tingkat hyper-konektivitas selanjutnya, dan inspirasi ini berfungsi sebagai fondasi visi 6G kami,” kata Sebastian Seung, President and Head of Samsung Research 1 .
“Kami percaya bahwa ini ialah waktu yang ideal untuk mulai mempersiapkan 6G. Menyusun 6G akan memerlukan bertahun -tahun, seperti yang sudah kita lihat dengan generasi sebelumnya, dan akan memerlukan banyak pembicaraan dan kolaborasi di antara para pemain di industri dan akademisi.”
Samsung 6G Forum dibagi menjadi dua sesi. Tiap-tiap sesi terdiri dari pemaparan oleh para pakar dari akademisi dan industri yang berspesialisasi dalam teknologi komunikasi generasi selanjutnya, dicontoh oleh pembicaraan panel.
Sesi pertama mengambil tema ‘6G Air Interface.’ Dalam sesi ini, Jeffrey Andrews, profesor di University of Texas at Austin, memberikan ceramah utama, berjudul Deep Learning in the 6G Air Interface, menyoroti bahwa deep learning (DL) akan menjadi teknologi utama yang mendasari 6G, yang bisa memberikan kemajuan penting di banyak lapisan antarmuka udara (air interface).
Meniru ceramah utama, Charlie Zhang, Senior Vice President (SVP) di Samsung Research America, Takehiro Nakamura, SVP dan General Manager di NTT Docomo, dan John Smee, SVP dari Qualcomm Technologies, Inc. menyampaikan diskusi pakar yang mendalam.
SVP Charlie Zhang dari Samsung Research America membikin presentasi seputar Radio Technology Evolution for Beyond 5G and 6G. Ia menyampaikan bahwa sementara teknologi 6G masih di masa -masa permulaan, sebagian arah yang timbul mulai terwujud dan menerima momentum dalam akademisi dan industri yang sama, termasuk dukungan spektrum baru seperti mid-band atas dalam kisaran pita 7-24 GHz dan terahertz (THZ), teknologi antena baru, evolusi teknologi dupleks dan topologi jaringan, spectrum sharing, kecerdasan buatan (AI) sebagai komponen orisinil dari desain protokol, dan lainnya.
Sementara SVP Takehiro Nakamura dari NTT Docomo berdiskusi seputar ‘evolusi 5G dan 6G,’ yang menyoroti dipercepatnya penelitian yang berpusat pada teknologi dan layanan untuk evolusi 5G dan 6G di segala dunia. Sementara SVP John Smee dari Qualcomm Technologies, Inc. berdiskusi seputar Driving Air Interface Innovation Toward 6G, menekankan penelitian dan pengembangan nirkabel canggih di sepanjang berjenis-jenis vektor yang akan membawa temuan disruptif dan menunjang batas teknologi untuk memungkinkan pengalaman pengguna baru dan yang ditingkatkan dengan 6G.
Sesudah presentasi, Juho Lee, Fellow di Samsung Research, memimpin pembicaraan panel seputar teknologi 6G RAN. Sesudah itu, Sunghyun Choi, Executive Vice President (EVP) and Head of Advanced Communications Research Center di Samsung Research, berbagi kemajuan Samsung dalam penelitian 6G bersama dengan video demo.
Sesi kedua bertema Intelligent Network for 6G. Tarik Taleb, Profesor di Universitas Oulu, Finlandia, mengawali dengan ceramah utama mengenai 6G Networking – The Journey Towards a Novel Vision of Service of Services. Ia menyoroti bahwa AI, Network Function Virtualization, Software-Defined Networking, dan Edge/Cloud computing membawa manfaat yang signifikan dalam hal mengurangi pengeluaran dan tarif operasional, fleksibilitas dalam pemasangan, dan waktu yang lebih pesat untuk menjual, dan menceritakan bahwa 6G bisa memungkinkan jaringan seluler cloud-native.
Sesudah ceramah utama, Seungjoo Maeng, Master di Samsung Electronics, Byonghyo Shim, profesor di Universitas Nasional Seoul, dan Shi Jin, profesor di Southeast University, China menyampaikan diskusi pakar yang mendalam. Master Seungjoo Maeng dari Samsung Electronics berdiskusi seputar tantangan dalam mengaplikasikan teknologi AI/ML untuk meningkatkan daya kerja cara komunikasi seluler, menyoroti tantangan dalam mengaplikasikan AI dan ML (machine learning) untuk meningkatkan daya kerja cara komunikasi seluler nirkabel dan metode mengatasi tantangan hal yang demikian.
Profesor Byonghyo Shim dari Seoul National University memberikan pidato seputar ‘Deep Learning-Aided Mobile Detection and Beamforming for mmWave and THz Communications’, menghadirkan paradigma baru untuk mengatur komunikasi MMWave dan THz menurut DL.
Profesor Shi Jin dari Southeast University, Cina menyampaikan ‘Deep Learning-based CSI Feedback in Massive MIMO Systems,’ membahas tantangan dan arah penelitian potensial yang berhubungan dengan pengaplikasian umpan balik CSI (Channel state Information) berbasis DL dalam cara komunikasi nirkabel di masa depan. Sesudah presentasi ini, EVP Sunghyun Choi, Samsung Research memimpin pembicaraan panel seputar AI jaringan.