Ukraina Terima Kiriman Meriam Howitzer dari NATO

Brigade Mountain Assault Transcarpathian ke-128 Angkatan Darat Ukraina melaporkan bahwa angkatan bersenjata Ukraina baru saja membombardir sebuah pangkalan Rusia dengan menerapkan meriam howitzer yang dikirim oleh NATO. Brigade hal yang demikian menerangkan, serangan Ukraina dengan meriam howitzer kiriman NATO itu mengenai pangkalan staf komando Rusia dan menghancurkan sebuah SUV militer bertanda “Z”. Kecuali itu, sebagaimana dikabarkan.

Terima Kiriman Meriam Howitzer dari NATO, Ukraina Seketika Bombardir Pangkalan Rusia

Brigade hal yang demikian memperkenalkan, serangan hal yang demikian menewaskan sebagian tentara Rusia. “Dari tembakan pertama, serangan dengan howitzer NATO dari jarak lebih dari 20 kilometer menghantam sasaran rasis,” kata brigade hal yang demikian. Brigade itu menambahkan, sebuah video dari drone menampilkan cara kerja hantaman proyektil kaliber 155 yang menjadikan ledakan kuat.

Rusia meluncurkan serangan pertamanya ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Pihak Rusia menyebut invasinya itu sebagai operasi militer khusus.

Berdasarkan Staf Lazim Angkatan Bersenjata Ukraina, semenjak 24 Februari 2022 sampai 23 Mei 2022, sempurna kerugian tempur pasukan Rusia menempuh sekitar 29.350 personel. Militer Ukraina juga menyebut bahwa Rusia sudah kehilangan 1.302 tank, 3.194 kendaraan tempur lapis baja, 606 metode artileri, dan 201 metode peluncuran roket ganda.

Berita Terbaru : Breaking News, Marc Marquez Crash di Kualifikasi MotoGP Italia 2022

Kecuali itu, Moskwa juga kehilangan 93 metode anti-pesawat, 205 pesawat tempur, 170 helikopter, 2.213 kendaraan bermotor dan tanker bahan bakar, 13 kapal, 480 pesawat tidak berawak, 43 unit perlengkapan khusus, serta 112 rudal jelajah.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan, invasi Rusia ke Ukraina gagal absolut.

Zelensky menambahkan, para pemimpin Rusia takut untuk mengakui bahwa kekeliruan besar sudah dijadikan dari tingkat tertinggi, bagus di tingkat militer ataupun tingkat pemerintahan.

Zelensky menegaskan, Ukraina berambisi untuk merebut kembali kota-kota di selatan, seperti Kherson, Melitopol, Berdiansk, Enerhodar, dan Mariupol, yang dikala ini diduduki oleh pasukan Rusia.